Jumat, 18 Mei 2012

You And Me


Aku menangis bahagia jika mengenang tentang kisah kita
Kau rela datang di saat cuaca hujan dan dingin
Demi hanya membawakan ku baju hangat dan menemani ku yang basah kuyup
Kau tampak begitu mencemaskan ku yang belum pulang ketika jam menunjukkan pukul 8 malam
Aku sungguh bahagia saat itu
Saat kita lalui deranya hujan dengan berlari dan bergandengan tangan mencari tempat berteduh
Kau rela berjalan kaki sangat jauh demi mengantarku pulang
Aku tersenyum memngingat tingakah lugu mu. Tingkah cemburu mu, dan tingkah ngambek mu
Kau memilih meninggalkan ku karena kau begitu cemburu saat aku bersenda gurau dengan teman ku tanpa memperdulikan mu
Itu sungguh karena aku tak tahu harus memulai dari mana untuk berbicara kepadamu
Kau begitu marah saat jalan bersama teman-teman karna aku tidak menggangap mu ada
Itu sungguh karena aku takut untuk menyapa mu
Aku ingat semua cerita yang kau lantunkan saat kita bicara bersama
Wajah mu begitu berseri saat menceritakannya
Membuat ku semakin mengagumi mu

Tak ku duga semua keindahan itu hanya berlangsung hanya sesaat
Aku tak tahu apa ada yang salah dengan sikap ku kepada mu
Mungkin aku terlalu egois di mata mu
Itu semua wajar bagi ku, tapi tak wajar bagi mu
Apa salah aku cemburu jika kau dekat dengan wanita lain
Apa aku salah punya rasa itu? Salahkah ??
Aku juga gak ingin mempunyai rasa itu,
Tapi itu lah sifat alamiah manusia

Dan kini . . . .
Hari-hari aku lalui tanpa mu
Sudah lama waktu berjalan
Bahkan banyak cinta lain yang mengisi hari-hari ku
Bahkan Aku masih Berusaha untuk tidak mengingat mu
Tapi apa daya? Semua hanya sia-sia
Itu malah membuat ku semakin tersiksa

Aku bersalah jika tidak melupakan mu
Tapi aku juga merasa tak sanggup jika harus melupakan mu
Aku berada diposisi yang serba salah
Mungkin aku orang bodoh
Selalu memikirkan mu, padahal kau tak pernah mengingat ku
Walau hanya angin lalu
Aku tak mengharap mu kembali
Bahkan di taman hati tumbuh benih harapan
Tapi aku tidak mau menyiram dan memupuk nya
Karena aku takut ternyata itu benih duka buat ku

Ku biarkan benih itu tidak tumbuh
Karena kau mengatakan “SUDAH TIDAK ADA GUNANYA LAGI”
Aku mengaku menyerah mulai detik ini
Aku tak dapat membenci mu
Apa pun kelakuan kasar mu itu pun tidak bisa menanam benih benci di hati ku kepada mu
Apa lagi yang harus ku lakukan?
Bantu aku!
bahkan semua kata-kata yang ku tulis tak dapat melukiskan isi hati ku,
melukiskan semua kepedihan hati yang keshilangan mu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar